Nikmati film favoritmu di SULTAN88. Setelah menyaksikan kembalinya Lord Voldemort di akhir Turnamen Triwizard, Harry Potter (Daniel Radcliffe) mendapati dirinya menjalani tahun kelima yang paling sulit. Kementerian Sihir, yang dipimpin oleh Cornelius Fudge, menolak keras untuk mempercayai berita kembalinya Voldemort. Mereka memulai kampanye kotor untuk mendiskreditkan Harry dan Albus Dumbledore, yang mereka tuduh berbohong untuk merebut kekuasaan.
Untuk mengawasi Dumbledore dan memastikan siswa tidak diajarkan mantra pertahanan yang efektif, Kementerian menunjuk Dolores Umbridge sebagai guru Pertahanan Ilmu Hitam yang baru dan, tak lama kemudian, sebagai Inkuisitor Agung. Umbridge memberlakukan peraturan diktator yang konyol, menyiksa siswa, dan melarang segala bentuk praktik sihir pertahanan, membuat hidup di Hogwarts menjadi sangat menyedihkan.
Sementara itu, Dumbledore diam-diam mengaktifkan kembali organisasi rahasia, Orde Phoenix, yang beranggotakan para penyihir yang setia untuk melawan Voldemort dan Death Eaters.
Merasa terancam dan tidak siap menghadapi ancaman yang akan datang, Harry, bersama Ron Weasley dan Hermione Granger, secara diam-diam membentuk kelompok belajar rahasia yang disebut “Laskar Dumbledore” (Dumbledore’s Army – D.A.). Mereka bertemu secara rahasia di Ruangan Kebutuhan, di mana Harry melatih siswa lain dalam mantra pertahanan praktis, persiapan untuk perang yang mereka tahu akan segera tiba.
Di saat yang sama, Harry mulai mengalami visi mengerikan yang menghubungkan pikirannya dengan pikiran Voldemort, khususnya mengenai sebuah senjata misterius yang tersembunyi di dalam Kementerian Sihir.
Setelah D.A. dikhianati dan Umbridge mengambil alih Hogwarts, Harry mendapat penglihatan yang menunjukkan bahwa Sirius Black (ayah baptisnya) sedang disiksa di Departemen Misteri di Kementerian Sihir. Harry dan lima anggota D.A. lainnya segera pergi ke Kementerian untuk menyelamatkan Sirius.
Di sana, mereka menyadari bahwa itu adalah jebakan yang dibuat oleh Voldemort untuk memancing Harry mengambil sebuah ramalan mengenai dirinya dan Pangeran Kegelapan. Pertarungan besar pun pecah antara siswa D.A. dan para Death Eaters yang dipimpin oleh Lucius Malfoy dan Bellatrix Lestrange.
Pertempuran itu berakhir dengan tragis ketika Sirius Black terbunuh oleh Bellatrix Lestrange. Dumbledore tiba, dan akhirnya, Voldemort pun muncul. Kehadiran Voldemort di Kementerian Sihir dilihat oleh Menteri Fudge dan para pejabat, yang secara tak terhindarkan membuktikan bahwa Pangeran Kegelapan benar-benar telah kembali. Film berakhir dengan Dumbledore menjelaskan kepada Harry tentang ramalan yang menghubungkannya dengan Voldemort, mengkonfirmasi bahwa perang sihir kini telah dimulai.
5 Alasan wajib menonton film ini :
- Kemunculan Dolores Umbridge: Karakter ini adalah salah satu antagonis paling dibenci dalam seri ini. Penampilannya sebagai diktator berkemeja merah muda di Hogwarts menciptakan ketegangan dan konflik yang intens.
- Pembentukan “Dumbledore’s Army” (D.A.): Momen di mana Harry dan teman-temannya melawan penindasan dengan cara mengajarkan mantra pertahanan secara rahasia. Ini adalah tema tentang perlawanan sipil dan persatuan siswa.
- Pertarungan Epik di Kementerian Sihir: Puncak film ini adalah duel besar-besaran antara Death Eaters melawan anggota Orde Phoenix di Departemen Misteri, termasuk duel sengit antara Dumbledore dan Voldemort.
- Kedalaman Emosi Harry: Film ini menunjukkan sisi Harry yang paling marah, frustrasi, dan terisolasi, terutama karena ia harus bergumul dengan penolakan publik dan trauma atas kematian Cedric Diggory.
- Pengungkapan Ramalan: Di akhir film, rahasia di balik ramalan yang menghubungkan takdir Harry dan Voldemort akhirnya terungkap, memberikan pemahaman mendasar untuk seluruh konflik yang akan datang.
Tema ini diwakili oleh Dolores Umbridge, yang ditunjuk oleh Kementerian sebagai Inkuisitor Agung. Umbridge menggunakan kekuatan institusi untuk menindas kebebasan berekspresi, mengendalikan informasi, dan menghapus pengajaran praktis, menunjukkan bagaimana sebuah sistem dapat menjadi tirani.
Sebagai respons terhadap kegagalan dan penindasan dari otoritas, para siswa membentuk “Dumbledore’s Army” (D.A.). Tema ini menyoroti pentingnya para individu dan komunitas untuk bersatu dan mengambil tindakan ketika para pemimpin mereka gagal, menunjukkan kekuatan perlawanan dari akar rumput.
Harry harus berjuang menghadapi trauma pribadinya, penolakan publik, dan visi yang menghubungkannya dengan Voldemort. Film ini mengeksplorasi beban emosional yang berat yang harus ditanggung oleh seorang pahlawan muda yang sendirian mengetahui kebenaran yang tidak diyakini orang lain.
